NABI MUHAMMAD DAN PELETAKAB DASAR-DASAR PERADABAN ISLAM SEJARAH PERADABAN ISLAM (SPI)

NABI MUHAMMAD DAN PELETAKAB DASAR-DASAR PERADABAN ISLAM

SEJARAH PERADABAN ISLAM (SPI)



DOSEN PEMBIMBING:
Dr.Moh Nurhakim.MA



DISUSUN OLEH :
1.      BAYANA SYADIDAN ALHAQ    (201410510311077)
2.      SRI AGUSTIN MAULIDINA          (201410510311080)
3.      ZUMROTUN NAZIA                       (201410510311069)







FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS MUAHAMMADIYAH MALANG TAHUN AJARAN 2015-2016


I.                   PEMBAHASAN
1.      Sistem dakwah di makkah
a.       Muhammad Sebelum Kerasulan
Suku Quraish merupakana suku terbesar dan yang memegang kekuasaan di bangsa Arab, dan Muhammad lahir dari keluarga Quraisy keturunan Ismailiyah salah satu keturunan nabi ismail putera nabi Ibrahim. Ayah Muhammad (abdullah)merupakan anak dari salah satu pemimpin besar di mekah yaitu Abdul Munthaliib dan pamannya Abu thalib dan Abbas, Abdullah mempunyai istri bernama Siti Aminah yang melahirkan seorang anak calon pemimpin besar yaitu  Muhammad.
Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awwal 571 M , sebagai anak yatim ayahnya meninggal dalam perjalanan pulang dari Syria untuk berdagang dan sejak kecil ia terlatih dengan keadaan yang serba sulit dan prihatin. Pada saat berumur 6 tahun ibunya meninggal dalam perjalanan pulang dari ziarah kubur ayahnya di Abwa’ dekat madinah dan saat itupula Muhammad diasuh oleh beberapa pihak kerabatnya. Keadaan yang serba kekurangan tidak menjadikan Muhammad untuk bermalas-bermalasan ia melatih diri dengan bekerja menggembala biri-biri dan unta dibukit-bukit hingga mencapai umur dua belas tahun ia ikut pamannya untuk berdagang ke Syiria hingga umur dua puluh Muhammad diminta untuk bekerja dengan seorang janda kaya raya (Khadijah).
Muhammad dikenal sebagai orang yang terpercaya karena dalam kegiatan berdagangnya hingga ia mendapatkan gelar Al-Amin diusia tigapulu lima tahun atas pencapaiannya yaitu meletakkan Hajar Aswad pada posisinya dengan para tokoh masyarakat dan ia dapat memprakarsai berdinya komite perdamaian antar kaum muda (Hilf al-Fuzul). Sebelum Muhammad menerima misi seorang Rasul pada usia duapuluh lima tahun ia menerima lamaran Khadijah karna sifat dan perilakunya yang terkenal baik. Khadijah merupakan orang yang pertama kali masuk islam dan ia banyak membantu dalam aspek moril maupun materiil dan perkawinannya membawa banyak manfaat untuk pengembangan dakwah yang dibawa oleh Muhammad.(Nurhakim, 2015)


b.      Muhammad Setelah Kerasulan
Memasuki umurnya yang ke empa tpuluh tahun Muhammad sering dihantui rasa kesedihan dan keprihatinan dengan keadaan masyarakat Arab Jahiliyah yang kafir dan musyrik,hingga akhirnya beliau senantiasa mencari yang tepat atas keadaan yang dihadapannya dengan merenung dan berkhulwat digua Hira’ untuk beberapa selang waktu ia mendapat kunci jawaban dari Allah melalui malikat jibril dengan turun wahyu pertama kali Surat Al-alaq ayat 1-5 yang menyerukan agar muhammad membaaca dengan atas nama Allah hingga kemudian ia menerima perintah agar berdakwah agama Allah yang dimulai dari keluarga dekat hingga ke masyarakat.
Dakwahnya dimulai dengan mengenalkan tauhid, bahwa Allah merupakan pencipta alam semesta,pemberi rizqki, dan penentu hidup dan matinya seseorang, setelah menanamkan ketauhitan dalam arti yang luas dengan sendirinya akan berpengaruh pada aspek kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, dan hukum.
Seiring berjalannya waktu dakwah yang disampaikan rasul mendapat banyak penolakan dari bangsa kafir Quraisy hingga menyakiti banyak kaum yang menjadi pengikut nabi, karena beratnya siksaan itu akhirnya beliau memerintahkan pengikutnya untuk berhijrah yang pertama kali ke Abyssinia, namun orang kafir Quraisy semakin memberikan reaksi keras berupa ancaman dan siksaan pada pengikut nabi. Hal positif yang sangat berpengaruh dalam dakwah yang diakukan oleh mabi yaitu dengan masuknya dua tokoh besar Quraisy yaitu Hamzah dan Umar bin Khattab,setelah lima tahun masa kenabian, namun disisi lain kenyataan ini membuat para pemuka Quraisy besatu mengucilkan keluarga Hasyim dengan memboikot keluarga Hasyim termasuk Muhammad dan para pengikutnya, hingga mereka diusir ke Syi’b Abu Thalib selama tiga tahun disana tidak ada suplai makanan tetapi mereka tetap sabar dengan keyakinannya.
Setelah usai masa pemboikotan nabi menerima cobaan berat, orang yang selama ini banyak membantunya Abu Thalib dan Khadijah meninggal dunia dalam selang waktu yang tidak lama, hingga akhirnya nabi memerintahkan pengikitnya berhijrah ke tha’if karena Kafir Quraisy semakin gencar menyerang umat islam. Hingga pada satu kondisi dimana nabi mendapat tawaran dari sebagian oenduduk madinah agar beliau menjadi penengah diantara mereka karena sedang terjadionflik antar suku Aus dan Khazraj. Tawan itu tidak langsung direspon oleh nabi hingga selang waktu satu tahun dan waktu tenggang tersebut digunakan untuk menjajaki kemungkinan melakukan hijrah, disamping melakukan dua perjanjian antara muhammad dengan utusan dari Mekkah ke Madinah dimusim ibadah haji dan tahun berikut. Perjanjian itu disebut perjanjian Aqabah.
Pada tahun 622 M nabi Muhammad berhijrah ke Madinah dengan persiapan dan strategi yang handal dengan beberapa pertimbangan yaitu beratnya perlawanan Quraisy kepada nabi dan kaumnya, ada harapan dan tawaran langsung dari orang madinah karena konflik disana, terdapat perintah allah kepada nabi untuk berjirah kesana. Adapun beberapa strategi yang handal yang dilakukan oleh nabi antara lain : beliau mengira bahwa Quraisy akan mengejar dari arah utara kota makkah, nabi mengambil jalan selatan, beliau tidak langsung berangkat ke Madinah tetapi bersembunyi terlebih dalulu di Gua Tsur untuk menjebak musuh,dan selain itu masih banyak strategi lain yang diatur untuk lolos dari kejaran Kafir Quraisy. Dan hingga sampai di Kota madinah nabi diterima dengan senang hati oleh penduduk karena mereka telah lama mengharaokan kehadirannya, kaum anshar banyak membantu kaum muhajirin dalam bekerjasama mendakwakan agama islam.
c.        Stategi Dakwah Nabi Muhammad
Setelah perjanan dawah di kota makkah dapat diambil beberapa perjalanan tentang startegi dakwah ditempat kelahiran beliau antara lain  Pertama, memperkenalkan tauhid sebagai pondasi atau penopang kehidupan dalam arti yanng menyeluruh atau universal tidak hanya berbasis pada konteks ketuhanan saja tetapi fungsional dan terapan,dalam arti setelah orang beriman kepada allah, maka sekaligus sikap keimanan tersebut di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.dan menjadi doktrin bagi para sahabat untuk memperjuangkan agam islam.
Kedua, nabi mengunakan strategi pentahapan yang jelas dan sistematis, diawali dari lingkungan terdekat serta masyarakat sekitar yang berpotensi untuk digunakan dalam membantu dakwah.
Ketiga, nabi mampu memperdayakan berbagai macam sumber potensi manusia secara efektif, sahabat yang mempunyai dana lebih digunakan untuk mendanai dakwah, serta mereka yang mempunyai pengaruh besar dikalangan Quraisy seperti Umar Bin Khatab, dan mengembangkan ilmu pengetahuan seperti tafsir dan menekuni periwayan hadis.
2.      Pembentukan Sistem Sosial di Madinah
Sebelum kedatangan nabi, kota ini bernama Yatsrib terdiri dari banyak suku diantaranya suku yang terbesar adalah suku Aus dan kharaj. Agama penduduknya bermacam-macam pula yaitu Nasrani,Yahudi, Majusi, sabi’i dan lain-lain. Kedua suku terjadi konflik yang besar. Seperti dikatakan dahulu kedatangan nabi dikota ini membawa misi perdamaian, nabi dimohon untuk menajdi penengah diantara kedua suku yang sedang terjadi konflik, dan selain itu sebagi Rasul nabi juga mencita-citakan untuk mendakwakan agama  yang pernah dibangun fondasi teologisnya di Makkah. Maka nabi di periode makkah berusaha membangun dasar-dasar suatu masyarakat atas ajaran-ajaran yang diwahyukan sebagai kesinambungan dari periode makkah.
Masyarakat yang dicita-citakan nabi adalah suatu masyarakat yang beradab, dimana masyaaraktnya menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban dan ini juga berpengaruh atas perubahan nama kota dari kota Yatsrib menjadi Madinah. Nabi mengupayakan dasar-dasar masyarakat melalui langkah-langkah sebagai berikut
Pertama , mendirikan masjid, masjid yang pertama kali dibangun yaitu masjid Quba yang berlokasi dipinggiran kota madinah masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi bersifat Mulitifungsi, satu sisi mengembankan kehidupan spiritual, dan disisi lain untuk membentuk integrasi sosial. Masjid sebagai tempat ibadah dan pembinaan masyrakatislam, melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah dimasjid,setelah sholat usai dilaksankan Nani menyampaikan beberapa pelajaran agama atau wahyu yang baru diterima, hadis hadis nabi, serta informasi informasi penting, dan terkadang nabi juga menanyakan keadaan para sahabat. Dengan cara seperti ini hubungan diantara Nabi dan kaumnya terlihat lebih akrab dan mendalam hubungan persaudaraannya.
Kedua, untuk membangun satu masyarakat yang dicita-citakan, maka Nabi mempersatukan Kaum Anshor dan Muhajirin dengan dikawinkandengan golongan anshar sehingga terjadi hubungan nasab. Selanjutnya kedua golongan ini saling menghormati, bahu membahu baik untuk keperluan pribadi maupun golongan. Melalui upaya mempersaudarakan antara dua golongan Muslimin ini, sebenarnya Nabi telah menciptakan suatu persatuan yang berdasarkan agama sebagai pengganti persaudaraan yang berdasar kesukuan seperti yang banyak dianut sebelum kedatanagn Nabi.
Ketiga, nabi berusaha menjembatani terjadinya hubungan sosial yang harmonis antar semua komponen atau golongan yang ada di Madinah saat itu. Penduduk madinah setelah kedatangan Nabi etrdiri dari tiga golongan : Kaum Muslimin, bangsa Yahudi, dan bangsa yang belum menganut agama Islam.
Tujuan nabi yaitu mempersatukan golongan-golongan untuk suatu kerjasama dalam membangun kepentingan bersama dan agar nantinya suku-suku lain tidak menyerang bahkan bisa bersatu menghadi musih dari luar madinah, maka nabi memprakarsai lahirnya Piagam Madinah, adapun pokok-pokok dari Piagam Madinah antara lain :
1.      Seluruh masyarakat yang ikut menandatangani bersatu membentuk satu kesauan kebangsaan.
2.      Tidak diperkenankan satu kelompok pun untuk mengadakan persekutuan dengan Kafir Quraisy atau memberikan perlindungan kepada mereka dan membantu mereka mengadakan perlawana terhadap masyarakat madinah.
3.      Urusan pribadi atau individu, atua perkara kecil kelompok non muslim tidak harus melibatkan pihak-pihak lain secara keseluruhan.
4.      Setiap bentuk penindasan dilarang.
5.      Mulai hari ini segala bentuk pertumpahan darah, pembunuhan dan penganiayaan diharamkan di seluruh kota Madinah.
6.      Muhammad, Rasulullah menjadi Kepala Republik Madinah dan memegang kekuasaan peradilan yang tinggi (Ali, 1997 : 45-46)
Keempat, meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru. Sebagai Kepala atau pemimpin dimadinah tentu terjadi banyak persoala hidup, untuk pertama kalinya Nabi berusaha menetapkan dan menegakkan hukum, utamanya hukum yang berkaitan dengan masalah privat (hukum keluarga), baru kemudian masalah-masalah publik (mu’amalah) seperti interaksi sosial. Kedua, dalam masalah sosial-politik Nabi membangun dasar-dasar sitem Musyawarah, dimana untuk membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan urusan publik beliau melibatkan beberapa Sahabat. Ketiga dalam bidang ekonomi timbul satu sistem non ukhrawi yang melarang adanya eksploitasi, monopoli, dan rentenir. Keempat, dalam bidang kemasyarakatan dibuatkanlah dasar-dasar sistem sosial seperti al-ukhuwah (persaudaraan), al-muasaawah(persamaan), al-tasamuh (toleransi), al-musyawarah (musyawarah), al-muawanah (kerjasama). Dasar- dasar atau prinsip ini diambil dari wahyu Allah dan hadis-hadis Nabi sendiri sebagai seorang Rasul yang diberi wewenang untuk membuat undang-undang serta menafsirkan Wahyu Allah.
a.      Dinamika Setelah Pembentukan Konstitusi
Usaha-usaha yang sudah dilakukan oleh Nabi dimadinah melahirnya dinamika masyarakat yang luar biasa baik yanng bersifat positif maupun negatif, segi positifnya yaitu masyarakat mencapai taraf hidup yang harmonis dan beradab, sedangkan yang negatif adalah pelanggaran-pelanggaran atas perjanjian yang pernah dibuat bersama khususnya hal ini dilakukan oleh oknum-oknum golongan Yahudi sehingga menimbulkan peperangan demi peperangan antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin dan kafirin.
Pertama, perang Badar, perang yang terjadi antara Nabi dan Kaum Musyrikin di makkah. Perang ini dilatarbelakangi oleh kecemburuan pihak kaum Musyrikin makkah terhadap kesuksesan Nabi di Madinah, serta membalas dendam kepada masyarakat Madinah yang telah menerima kaum muslimin. Mereka di pimpin oleh Abdullah bin Ubay melakukan persekongkolan dengan Musyrikin Makkah yang sebenarnya telah inin mengadakan serangan di Madinah dan perang ini akhirnya dimenangkan oleh Nani.
Kedua, perang Uhud, terjadi ditahun ketiga perang yang dilatarbelakangi oleh keinginan pihak Makkah untuk melakukan balas dendam atas kekalahannya pada perang Badar. Pihak Kafir Makkah dipimpin oleh Abu Sufyan dibantu dengan 3000 pasukan tempur, mereka berperang di gunung Uhud sebelah utara Kota Madinah. Semula kaum muslimin mengalami kemenangan, namun pada tahap berikutnya mereka mengalami kekalahan, karena tidak menuruti perintah Nabi agar tetap berada diatas Gunung untuk mengambil harta-harta yang ditinggalkan oleh musuh yang sebenarnya hal itu merupaka jebakan , dalam perang ini 70 kaum muslimin gugur, sedangkan pihak Kafir Makkah gugur sebanyak 23 jiwa.
Ketiga, perang Handaq pada 627 M yang diikuti oleh 3000 pasukan Muslimin dan 10.000 pasukan Kafir Makkah, perang yang dilatarbelakangi oleh kekuatan ketakutan pihak Makkah semakin kuatnya Muslimin di Madinahmerasa terancam sumber ekonominya karena Nabi menghancurkan para penjara serta perampok dijlan, peperangan ini dimenangkan oleh kaum Muslimin berkat strategi jitu Nabi atas usulan salah seorang Sahabat Salman al-Farisi berupa penggalian parit yang mengelilingi wilayah Kota.
Keempat, perang Khaibar atau biasa disebut peristiwa menaklukan tanah Khaibar oleh Kaum Muslimin dilatarbelakangi karena kaum Yahudi yang terusir dari Madinah itu sering mengganggu kaum Muslimin di Khaibar dengan berbagai cara.mereka sering merampas hewan ternak yang digembalakan di perbatasan Madinah. Setelah mendengar berita itu Nabi mengerahkan 1600 pasukan untuk menyerbu Yahudi ditanah Khaibar, setelah yahudi dapat ditaklukan oleh kaum Muslimin, Nabi memberikan ampunan kepada mereka sekaligus mengembalikan tanah-tanah mereka, dan memnerikan kebebasan menjalankan agamanya, namun mereka diwajibkan membayar sejumlah pajak.
Kelima, Perang Mu’tah terjadi antara kaum muslimin dan pasukan kristen yang dipimpin oleh Surahbil di Mu’tah perbatasan kekuasaan Romawi pada saat itu. Peperangan dimulai dari peristiwa-peristiwa sebelumnya sehingga nabi berkeinginan menkalukan wilayah perbatasan kekuasaan Romawi tersebut. Nabi pernah mengirim 50 utusan untuk berdakwah di Bani Salem tetapi sebgian besar dari mereka dibunuh, lalu beliau mengirim lagi 15 utusan ke Syria tetpai mereka disambut dengan anak panah sehingga semua utusan mati kecuali seorang utusan yang dapat menyelamatkan diri dan melaporkan periistiwa itu kepada Nabi, maka nabi mengirim pasuka yang dipimpin oleh Zaid ,anak angkatnya mereka bertemu dengan pasukan Surahbil yang akhirnya terbunuhlah Zaisd, Ja’far dan Abdullah. Mendengar hal itu Nabi mengirim Khalid bin Walid untuk meminpin penyerangan hingga akhirnya dapat memenagkan pertempuran.
Keenam, penakulukan Makkah, terjadi padan 1 Januari 630 M, semula Nabi menawarkan kepada kaum Kafir Mkkah untuk berdamai, tetapi mereka menolak. Akhirnya Nabi mnegirimkan 10.000 Pasukan dari Madinah yang beliau pimpin sendiri. Jumlah pasukan yang ini tersebar dari seluruh peperangan yang pernah dialami oleh kaum Muslimin. Kaum Kafir Makkah dipimpin oleh Abu Sofyan menyaksikan kedatangan kaum Muslimin sambil terheran-heran, karena Nabi dan pasukannya yang demikian banyak tidak melakukan penyerangan terhadap musuh, bahkan pada akhirnyamenawarkan perdamaian dan berkehendak untuk mengampuni mereka khuusunya Abu Sofangan terhadap musuh, bahkan pada akhirnyamenawarkan perdamaian dan berkehendak untuk mengampuni mereka khuusunya Abu Sofyan.
Penaklukan kota Makkah inilah yang dianggap sebagai peristiwa paling menarik. Nabi yang selama ini pernah dianiaya kemudian diusir dari yempat kelahirannya, kini beliau mengalami kemenangan secara gemilangu mengalami kemenangan secara gemilang tanpa mengeeluarkan setes darah pun kemudiaan berkenan memberikan maaf dan perlindungan kepada musuh-miusuhnya, dan penaklukan kota ini merupakan simbol bahwa nabi sekarang telah menjadi pemimpinmasyarakat seluruh Jazirag Arab.
Ketujuh, perang Hunain, mengetahui kemenangan Nabi di Makkah suku Hawazin melepaskan diri dari Kota Makkah, lalu mendirikan pemerintaha sendiri di suatu perkampunagn. Karena mendapatkan ancaman dari mereka, nabi memerintahkan sebuah pasukan untuk Hunain.akhirnya peperangan dimenangkan oleh pihak pasukan Nabi kemudian Nabi menyiapkan peperangan ke Tha’if.
Kedelapan,  perang tabuk, mendengar akan sukses dakwah Nabi di Madinah, kaisar Romawi Heraclius merasa terancam hingga akhirnya memutuskan melakukan peperangan terhadapmadinah. Menanggapi rencan itu, Nabi mengirimkan sebanyak 40.000 pasukan , melihatnya terlalu kutanya tandingan kaum muslim Heraclis merasa tidak akan mampu dibatalkan, setelah beberapa menungggu,pasukan pihak musuh di Tabuk tidak kuncung datang akhirnya Nabi memutuskan untuk kembali ke Madinah.
Sekembali dari Tabuk, datang utusan-utusan dari berbagai Kuam kepada Nabi secara berantian guna mnenyatakan diri ingin bergabung pada permintaan nabi di Madinah. Haji Wada’ merupakan haji yang terakhir kali dilakukan Nabi, terjadi pada tahun ke sepuluh M. Kesempatan haji ini sangat penting dalam Sejarah Islam oleh karena Nabi membiarkan pesan-pesan kemanuisaan yang sangat mendalam bagi seluruh umat Manusia. Disamping itu Haji Wada’ merupaka perpisahan  Nabi dengan umatnya. Dan setelah itu nanbi menerima wahyu terahir ditempay itu pila :
“pada hari ini telah aku sempurnakan agama-ku untuk kamu sekalian dan telah aku sempurnakan pila nikmatku untuk mu dan aku rela islam menjadi agama kamu sekalian.
Selang dua bulan berikutnya Nabi memerintahkan untuk menyebarkan Islam ke wilayah perbatan Syirid dengan menunjuk panglimha Usman bin Zaid. Belum sampai berhadil misi terakhir Nabi dilakukan, beliau jatuh sakit selama sebelas hari dan kemudian melepaskan Nafasnya yang terakhir dirumah Aisyah bertepatan dengan tanggal 8 juni 632 M. Jenazah beliau dimakamkan di rumah itu pula yang kini masuk dalam Masjid Nabawi di Madinah.
II.                KESIMPULAN
Peletakan dasar peradaban islam dimulai dari pengaruh nabi Muhammad yang membawa banyak perubahan bagi kaum muslim baik dari segi materiil maupun non materiil, karena ajaran yang dibawa oleh rasul merupakan agama perdamaian dan sanggup membangun ukhuwah islamiyah diantara semua umat, tentu hal ini tidak terlepas dari tokoh yang memprakarsai. Banyak amalan dan teladan nabi yang bisa dijadikan sebagai teladan semua umat muslim agar nantinya kita selalu berada dalam situasi yang baik dan dilingdungi oleh Allah.

III.             DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri.sejarah peradaban islam.Jakarta : Rajawali Pers,2010.
Nurhakim, Sejarah dan Peradaban Islam. Jakarta : UMMPRESS.2015


Comments

Popular posts from this blog

Fungsi gunung menurut Al-Qur'an dan Sains

Puisiku : putri kecil